Kontroversi Video Pria di Gresik Beri Makan Ular dengan Bangkai Kucing: Klarifikasi dan Permohonan Maaf

Gresik, Jawa Timur digemparkan oleh video viral yang memperlihatkan seorang pria, AN, memberikan bangkai kucing kepada ular peliharaannya. Video tersebut memicu kemarahan luas, terutama di kalangan pecinta kucing (catlovers) di seluruh Indonesia.

Menanggapi kegaduhan yang terjadi, Polres Gresik bergerak cepat mengamankan AN untuk dimintai keterangan. Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni, menjelaskan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan kucing yang menjadi obyek dalam video tersebut telah mati akibat keracunan, bukan karena dililit ular seperti yang dinarasikan dalam video.

"Jadi, kucing yang ada di video tersebut mati karena keracunan. Bukan dililit ular seperti yang beredar di video itu," ujar AKP Abid.

Kendati demikian, polisi menilai AN telah menimbulkan keresahan dan kegaduhan dengan memberikan narasi yang tidak sesuai dengan fakta. Tindakan ini memicu reaksi keras dari komunitas pecinta kucing yang kemudian melaporkan AN ke Polres Gresik.

Setelah melalui proses mediasi, pelapor dan terlapor sepakat untuk berdamai. AN juga telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh pecinta kucing di Indonesia atas tindakannya yang dianggap tidak pantas.

"Tapi masalah ini sudah clear, karena pelapor dan terlapor sudah saling memaafkan dan terlapor juga sudah meminta maaf kepada para pecinta kucing di Nusantara," jelas AKP Abid.

Sebagai bentuk penyesalan dan jaminan tidak akan mengulangi perbuatannya, AN membuat surat pernyataan. Ia mengaku bahwa pembuatan video tersebut hanya sebagai bentuk candaan dan tidak menyangka akan menimbulkan dampak sebesar ini.

"Saya dengan ini meminta maaf kepada masyarakat seluruh Indonesia, terutama catlovers atas video saya yang telah viral," ungkap AN di Polres Gresik.

Kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya berhati-hati dalam membuat dan menyebarkan konten di media sosial, serta menghormati perasaan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, khususnya komunitas pecinta hewan.